Friday, December 23, 2011

Nenek ini Telan Pulpen Selama 25 tahun


Ini terjadi pada perempuan berusia 79 tahun yang tidak disebutkan namanya. nenek ini menelan pulpen 25 tahun lalu. dan Benda untuk menulis itu baru dikeluarkan setelah perutnya bermasalah dan ajaibnya masih bisa digunakan meski plastik di luarnya rusak parah terkena asam lambung.

Kasus yang dipublikasikan dalam British Medical Journal Case Reports itu menjelaskan, Nenek ini dibawa ke rumah sakit karena berat badannya turun drastis dan mengalami diare parah.

Dokter mengatakan ia menderita diverticulosis, yakni terbentuknya kantong kecil yang menonjol di usus dan memang sering dialami orang lanjut usia. Namun ketika perutnya dipindai dengan ultrasonografi (USG), dokter menemukan benda mencurigakan berwujud batangan memanjang.

Barulah ketika ditanya oleh dokter, si pasien ini mengaku pernah menelan pulpen 25 tahun sebelumnya.
hal ini terjadi sewaktu si pasien mengorek sesuatu di kerongkongannya pakai pulpen. Namun karena hilang keseimbangan, mendadak ia terjatuh dan pulpen itupun tertelan masuk ke dalam perutnya.

Ketika ia menceritakan apa yang terjadi kepada suami dan bahkan dokter pribadinya, tidak ada satupun orang yang percaya bahwa ia menelan pulpen. Bahkan pemindaian dengan sinar X di rumah sakit pada waktu itu tidak menunjukkan ada benda aneh di perutnya.

"Dalam kasus seperti ini, sinar X memang tidak bisa mendeteksi benda dari plastik dengan akurat. Karena itu tidak ada salahnya percaya pada pengakuan pasien meski tampaknya kurang masuk akal," kata para dokter dalam laporan tersebut, seperti dikutip dari MSNBC, Selasa (20/12/2011).

Belakangan, dokter menyimpulkan bahwa gangguan pencernaan yang dialami pasien tersebut tidak berhubungan dengan pulpen yang tertelan. Namun bagaimanapun, pulpen yang sudah bersarang selama 25 tahun itupun dikeluarkan agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.

Saat dikeluarkan, pulpen yang sudah 25 tahun di didalam perut tersebut masih berfungsi untuk di pakai menulis diatas kertas,.....

sumber: detikhealth.com

0 comments:

Post a Comment